5 Alternatif Pie Chart

3D Pie Chart
Gambaran Pie

Jika kita mengetahui pie chart, pasti terbayang seperti bentuk makanan. Yups itu benar, karena pie chart sendiri diambil dari kata makanan pie hidangan yang terbuat dari adonan pastry. Fungsi Pie Chart dalam visualisasi data digunakan untuk menampilkan total presentase dengan jumlah total 100%, dimana setiap potongannya akan menampilkan ukuran tertentu.

Lalu kapan terakhir kali Anda menggunakan Pie Chart?. Jika sering, dan Anda mulai merasa bosan menggunakannya. Mungkin tips kali ini tentang 5 Alternatif Pie Chart akan sangat berguna untuk Anda.

Nah, apa saja 5 Alternatif Pie Chart yang bisa Anda gunakan? Yuk, kita simak bersama.

1. Dumbbell Chart

Jika kita biasa menggunakan pie chart untuk menampilkan perubahan dari waktu ke waktu maka kita perlu menggantinya. Dumbbell Chart atau yang dikenal juga sebagai DNA Chart adalah cara yang tepat untuk menunjukkan perubahan dengan menggunakan panjang visualnya. Secara teknis chart ini memberi informasi beberapa dimensi.

Dumbbell Chart
Contoh Dumbbell Chart

Dari perspektif visual di atas, kita coba ambil contoh di tahun 2018. Dengan menggunakan dumbbell chart, maka kita dengan mudah mengetahui jika furniture memiliki distribusi penjualan yang lebih rendah daripada office supplies dan technology. Sebaliknya jika menggunakan pie chart, akan sangat sulit untuk mengetahui peringkat di seluruh kategori dan bagaimana perubahannya dari tahun ke tahun.

Berikut adalah contoh dumbbell chart yang mencerminkan peningkatan jumlah perempuan di Dewan Perwakilan Rakyat yang berkaitan dengan partai:

Visualisasi oleh Katie Kilroy, dengan data dari Congressional Research Service
Visualisasi oleh Katie Kilroy, dengan data dari Congressional Research Service

2. Bump Chart

Bump Chart adalah bentuk khusus dari plot garis. Chart ini sangat cocok untuk mengeksplorasi perubahan peringkat dari waktu ke waktu. Dengan menggunakan chart ini, Anda dapat dengan mudah membandingkan posisi, kinerja, atau peringkat beberapa pengamatan satu sama lain daripada nilai sebenarnya itu sendiri.

Contoh Bump Chart
Contoh Bump Chart

Kelebihan terbesar untuk bump chart adalah sangat efektif dalam memvisualisasikan peringkat. Tapi, kekurangannya, jika Anda memiliki banyak kategori dan banyak perubahan pada peringkat kategori

Berikut adalah contoh bump chart efektif yang menampilkan peringkat popularitas warna mobil baru dan bagaimana perubahannya selama 16 tahun:

Visualisasi oleh Matt Chambers dan terinspirasi oleh Datagraver
Visualisasi oleh Matt Chambers dan terinspirasi oleh Datagraver

3. Donut Chart

Donut Chart pada dasarnya adalah Pie Chart tetapi dengan area tengah yang terlubangi. Ruang kosong di dalam Donut Chart dapat digunakan untuk menampilkan informasi di dalamnya.

Bagian tengah donut chart yang dihilangkan, akan mendorong pembaca untuk fokus pada panjang busur, dan tidak membandingkannya dengan luas total lingkaran.

Manfaat visual lain dari donut chart adalah ruang di dalam donut chart dapat digunakan untuk merepresentasikan data, label, dan semacamnya untuk memudahkan pembacaan bagan.

Setiap irisan bagan donat mewakili potongan data yang berbeda, seringkali diberi kode warna agar mudah dipahami.

Contoh Donut Chart
Contoh Donut Chart

Berikut adalah contoh donat yang efektif menggunakan bayangan cincin untuk menampilkan gaji secara proporsional satu sama lain:

Visualisasi oleh Ryan Sleeper dengan data dari SeanLahman
Visualisasi oleh Ryan Sleeper dengan data dari SeanLahman

4. Tree Map

Kita tidak pandai mendeteksi perbedaan antara ukuran sudut. Tree Map mampu mengatasi problem ini dengan mudah yakni menggunakan luas area persegi panjang

Contoh Tree Map
Contoh Tree Map

Tree map memiliki kelebihan menampilkan data dengan ruang area daripada sudut. Tree map juga berguna daripada diagram lingkaran ketika ada lebih dari lima kategori dan dalam memvisualisasikan hierarki subkategori. Kekurangan Tree map adalah banyak dari kita kurang familiar dengan format ini. Berikut adalah contoh tree map lain yang bertujuan untuk menunjukkan banyak informasi komparatif dalam visualisasi volume mingguan pencarian Google dari empat pemain sepak bola selama bertahun-tahun:

Visualisasi: Shelby Temple, dibuat dengan Tableau; data: Google Trends
Visualisasi: Shelby Temple, dibuat dengan Tableau; data: Google Trends

5. Waffle Chart

Sama seperti pie chart yang terdengar mirip makanan. Waffle Chart pada dasarnya adalah tampilan persegi yang terdiri dari 100 kotak kecil yang diatur dalam grid berukuran 10 kali 10 di mana setiap kotak sesuai dengan 1%. Kotak berwarna mewakili persentase target yang terpenuhi, dengan 100 persen menjadi keseluruhan sasaran. Kotak diwarnai untuk mewakili proporsi yang akan diwakili, mirip dengan bagaimana berbagai potongan diagram lingkaran diwarnai

Contoh Waffle Chart
Contoh Waffle Chart

Berikut ini merupakan contoh waffle chart lain yang menampilkan tingkat kelangsungan hidup komparatif untuk jenis kanker:

Visualisasi oleh Gwendoline Tan dengan data dari Our World in Data
Visualisasi oleh Gwendoline Tan dengan data dari Our World in Data

untuk pembuatan waffle chart ini, Anda bisa mengikuti panduan dari Andy Kriebel di link berikut ini. LINK TUTORIAL

Nah, itulah tadi pembahasan tentang 5 Alternatif Pie Chart. Semoga artikel ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan Anda dalam hal visualisasi data di tableau. Anda pun bisa menambah skill tentang analisa dan visualisasi data bersama saya & tim artavista.id. Atau jika perusahaan Anda membutuhkan bantuan terkait data kami selalu Ada. Silakan menghubungi  0857 0713 2649 untuk penawaran pelaksanaan Workshop Pelatihan Tableau ataupun konsultasi bersama kami.

Nantikan tulisan saya berikutnya. Feel free to share and give new insight for all.

Semoga Bermanfaat.

AB

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *