
Beberapa waktu kebelakang di Indonesia. Kita ramai berbicara tentang teknlogi sistem cloud. Namun, tahukah anda bahwa saat ini mulai ramai pembahasan tentang big data. Big data? Benda apakah itu?. Saat ini dunia, terlebih dalam hal teknologi sangat cepat sekali berkembang. Bahkan kalau kita sadari, teknologi lebih cepat berkembang dibandingkan ulat menjadi kupu-kupu. Memang, dengan kehadiran sistem cloud, ditambah lagi dengan hadirnya teknologi big data. Data dengan jumlah & volume besar yang dulu tidak ekonomis, kini menjadi “aset” bagi sebuah perusahaan.
Bagi anda yang ingin mengenal big data. Maka anda harus mengerti dulu tentang pengetahuan dasar big data. Tenang saja, tulisan saya kali ini tidak akan membahas masalah hitung-hitungan, apalagi hingga integral lipat 3, bahkan kalkulus. Cukup anda duduk dengan santai, dan sambil minum kopi panas diselingi dengan cemilan.
Tulisan saya kali ini merujuk pada dua website, yang menurut saya kredibel dalam hal pengetahuan big data, yakni oracle dan guru99. Baik, agar tidak terlalu lama lagi, dan mungkin anda sudah menunggu pembahasan tentang big data, pentingkah?. Langsung saja kita meluncur.
Tentang Big Data

Untuk benar-benar memahami big data, kita perlu memahami latar belakang historis dari big data, yang akan sangat membantu. Pada tahun 2001, Gartner.Inc, yang merupakan perusahaan riset teknologi informasi dan firma penasihat Amerika yang bermarkas di Stamford, Connecticut, Amerika Serikat. Menjelaskan tentang big data adalah data yang berisi variasi yang sangat besar, volume yang terus meningkat dan dengan kecepatan yang semakin tinggi. Dan ini dikenal sebagai tiga V.
Sederhananya, big data adalah kumpulan data yang sangat besar dan kompleks, terutama dari sumber data baru. Kumpulan data ini sangat banyak, yang menjadikan perangkat lunak pemrosesan data tradisional tidak mampu untuk mengelolanya. Tetapi volume data yang sangat besar ini dapat digunakan untuk mengatasi masalah-masalah bisnis yang sebelumnya tidak dapat diatasi. Definisi big data yang sekarang-mainstream sebagai tiga V:
3V dari Big Data

Volume | Jumlah data penting. Dengan Big Data, Anda dapat memproses data dengan kepadatan rendah dan tidak terstruktur dalam volume tinggi. Ini bisa berupa data dengan nilai yang tidak diketahui, seperti umpan data Twitter, jumlah klik pada halaman web atau aplikasi smartphone tertentu, atau peralatan memiliki kemampuan sensorik. Untuk beberapa organisasi, ini mungkin puluhan terabyte data. Bagi yang lain, mungkin ratusan petabyte. |
Velocity | Kecepatan disini adalah tingkat kecepatan di mana data diterima dan dikirim sehingga dapat diambil tindaklanjutnya. Biasanya, kecepatan tertinggi aliran data langsung ke memori atau yang ditulis ke disk. Beberapa produk kecerdasan buatan yang memiliki kemampuan internet, beroperasi dalam real time atau hampir mendekati real time dan akan memerlukan waktu untuk evaluasi dan tindakan nyata. |
Variety | Variasi mengacu pada banyak jenis data yang tersedia. Tipe data tradisional terstruktur dan sesuai dengan database.Dengan munculnya big data, data hadir dalam tipe data baru yang tidak terstruktur. Jenis data tidak terstruktur dan semi-terstruktur, seperti teks, audio, dan video, memerlukan praproses tambahan untuk mendapatkan penjelasan dan mendukung metadata. |
Sejarah Big Data

Meskipun konsep big data itu sendiri relatif baru, asal-usul kumpulan data dalam jumlah besar kembali pada tahun 1960-an dan 70-an ketika dunia data baru saja dimulai dengan pusat data dan pengembangan database pertama.
Sekitar tahun 2005, orang mulai menyadari betapa banyak data yang dihasilkan oleh pengguna Facebook, YouTube, Google, dan layanan online lainnya. Pada tahun yang sama, dikembangkanlah Hadoop, sebuah open-source framework, yang dibuat khusus untuk menyimpan dan menganalisis kumpulan data besar . NoSQL juga mulai mendapatkan popularitas hingga kini.
Pengembangan open-source framework, semisal Hadoop dan yang lebih baru, seperti Spark sangat penting untuk pertumbuhan big data karena mereka membuat big data lebih mudah digunakan dan tentu semakin murah untuk disimpan. Beberapa tahun kemudian, volume big data terus meroket. Pengguna masih menghasilkan data dalam jumlah yang sangat besar — tetapi bukan hanya manusia yang melakukannya lagi.
Dengan munculnya Internet of Things (IoT), lebih banyak lagi objek dan perangkat yang terhubung ke internet, sehingga dapat mengumpulkan data tentang pola penggunaan pelanggan dan kinerja produk. Munculnya machine learning telah menghasilkan lebih banyak data.
Sementara big data telah berkembang jauh, kegunaannya baru saja dimulai. Cloud computing telah memperluas kemungkinan penggunaan big data lebih jauh. Sistem Cloud menawarkan skalabilitas yang benar-benar elastis, di mana pengembang dapat dengan mudah menjalankan dan mampu menguji subset data.
Manfaat Big Data dan Analisis Data:
- Big data memungkinkan Anda mendapatkan jawaban yang lebih lengkap karena Anda memiliki informasi yang lebih banyak.
- Jawaban yang lebih lengkap, berarti membantu kita, lebih percaya diri pada data yang anda presentasikan, berarti itu menjadikan pendekatan yang sama sekali berbeda untuk mengatasi sebuah masalah.
Beberapa Contoh Big Data
The New York Stock Exchange mampu menghasilkan data sekitar satu terabyte data dari perdagangan baru setiap harinya.

Media Sosial, menunjukkan bahwa sekitar 500+ terabyte data masuk dalam database situs media sosial Facebook, setiap harinya. Data ini terutama dihasilkan dalam hal unggahan foto dan video, pertukaran pesan, memberi komentar, dll.

Sebuah Pesawat dapat menghasilkan 10+terabyte data dalam kurun waktu penerbangan 30 menit . Dengan ribuan penerbangan per hari, menghasilkan data mencapai hingga banyaknya Petabyte.

Nah itu tadi sekilas penjelasan singkat, tentang big data, pentigkah?
Silahkan anda simpulkan, penting atau tidaknya, tapi bagi anda yang ingin belajar menganalisa big data dan cara memvisualkan data. Ok, nantikan tulisan saya berikutnya ya. feel free to share and give new insight for all
Semoga Bermanfaat
AB