Hari ini saya mendapatkan kesempatan untuk meminjam sebuah buku yang luar biasa. Buku ini ditulis langsung oleh Nancy Duarte, CEO atau pimpinan perusahaan Duarte, Inc. Sebuah perusahaan yang bergerak di bidang presentasi dan data sejak tahun 1988.
Buku ini berjudul Data Story. Sesuai dengan judulnya buku ini membahas bagaimana cara untuk menyampaikan data, sehingga memudahkan audiens memahaminya.
Di bab Introduction atau bab awal, Nancy menceritakan kenapa storytelling itu penting?. Ok, tanpa berlama lagi saya share pembahasan awal di buku ini.
1- STORYTELLING MAMPU MELIBATKAN ALAT INDERA KITA
Menurut Nancy, storytelling mampu melibatkan otak kita pada level: intuitif, emosional, rasional & somatic. Ketika kita mendengar sebuah cerita, otak kita merespon dengan memahami informasi secara lebih lengkap. Dan saat kita mendengar sebuah cerita, sistem limbik kita mampu melepaskan zat kimia yang mampu menstimulasi perasaan dan hubungan kedekatan.
Stroytelling mampu mentrigger area Broca (wilayah otak untuk pemrosesan bahasa), dan area Wernicke (pemahaman bahasa). Stimulasi ini terus berlanjut hingga area korteks motorik, korteks auditori, korteks visual dan amygdala. Luar biasanya storytelling hampir menyentuh semua area otak manusia. Maka storytelling sangat tepat untuk menggerakkan audiens.
2- STORYTELLING MENDEKATKAN KITA DENGAN AUDIENS
Storytelling menciptakan hubungan yang kuat antara pembicara dengan audiens. Pikiran, aktivasi otak, dan perilaku menjadi sinkron, menyebabkan otak kita benar-benar seperti “berdetak bersama”. Emosi pembicara dimasukkan ke dalam kata-kata yang diucapkan adalah alat yang ampuh untuk menyatukan pikiran kita dan membawa emosi kita ke dalam perasaan yang sama.
3- STORYTELLING MEMBAWA KITA UNTUK SALING MERASAKAN
Storytelling memiliki kemampuan luar biasa untuk sepenuhnya menjadikan audiens masuk ke dalam sebuah narasi cerita. Ketika audiens mendengarkan pembicara bercerita, maka pikiran kritis audiens menjadi teralihkan oleh perasaan yang positif, Sering seorang pembicara ingin tampak cerdas, hebat dan menunjukkan cara berpikir yang kritis. Akan tetapi storytelling bukan seperti itu. Ketika pembicara bercerita, keinginan untuk hebat berubah menjadi keinginan untuk menginspirasi. Menggerakkan audiens. Serta membawa audiens ikut serta dalam perasaan kita. Itulah keajaiban storytelling yang menjadikannya senjata paling ampuh untuk presenter menampilkan performa puncak.
4- STORYTELLING MENGGERAKKAN KITA UNTUK BERTINDAK
Respon yang dilakukan oleh otak kita dapat menimbulkan rasa empati. Dalam sebuah penelitian, orang yang diminta mendengarkan cerita tentang hubungan seorang ayah dengan putranya yang masih kecil dan sekarat. Maka respons saraf partisipan diukur, dan 2 emosi ditemukan, yakni kesusahan dan empati. Peserta dimonitor sebelum dan sesudah mendengarkan cerita tersebut, dan hasilnya menunjukkan hormon kortisol, yang dapat meningkatkan kefokusan. Serta hormon oksitosin, yang meningkatkan empati. Penemuan yang paling mengejutkan adalah bahwa cerita dapat memaksa kita untuk bertindak dengan mengubah kimiawi di otak secara fisik.
Nah, itulah kenapa storytelling itu penting?. Semoga artikel ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan Anda dalam hal presentasi dibidang data.
Nantikan tulisan saya berikutnya. Feel free to share and give new insight for all.
Semoga Bermanfaat. Salam Amazing.
AB
Reference